Considerations To Know About gubukjudi

Cloud menarik nafas panjang, menahan sakit. Makhluk di hadapannya meraung-raung dan wujud aslinya pun akhirnya terlihat persis sama seperti yang ia lihat di cermin sebelumnya.

“Sephiroth.” ‘Ia’ pasti melakukan sesuatu demi dirinya. ‘Ia’ sepertinya /tahu/ apa yang akan terjadi. Dan mungkin satu-satunya orang yang ia perlu cari untuk informasi tentang hal aneh yang saat ini menimpa dirinya. Ia hanya tidak tahu dimana ia bisa mencari iblis itu.

Angeal membuka kelopak matanya reflek. ‘Kecuali…kecuali orang tersebut tahu apa kegunaan tempat sakral ini… Kecuali orang tersebut sudah tahu ramalan ini dan mempunyai kekuatan untuk menjadi salah satu yang memimpin pertempuran…’

Tapi bicara soal manusia, ia bisa merasakan kehadiran salah satu dari mereka disana—di balik semak-semak di belakang dimana seharusnya Lockhart tadi berdiri.

Kecuali rangkaian pikirannya menjadi batal akibat terjangan makhluk penyerangnya dengan brutal menghantamkannya ke dinding dan secara tidak sengaja mematahkan kedua kaki terdepannya. Wanita itu mendesis mendapati levelnya kalah tanding dengan Iblis penyerangnya.

“Aku tidak akan /pernah/ meninggalkanmu lagi sendirian.” Jawab Sephiroth sambil mengusap rambut jabrik di depannya yang lucunya mampu melawan gravitasi itu.

Sephiroth terbawa suasana melihat Cloud tersenyum—senyum merupakan ekspresi yang sangat jarang ia temui pada Cloud, jadi jika ia melihatnya walau hanya sekali saja.

"Itu berarti orang tersebut berani mengorbankan segala sesuatu yang ia miliki demi tanggung jawabnya sebagai Hunter. Apa kau mengerti?"

Setting an expiry date or possibly a utmost age in the HTTP headers for static sources instructs the browser to load previously downloaded means from community disk rather than click here more than the network.

Bagaimana mungkin makhluk lemah tadi bisa bergerak, jika waktu telah berhenti karena kedatangan Erzur?

Sesuatu yang sangat tajam menyeret tubuhnya menghempaskannya ke dinding hingga suara tulang retak dapat terdengar. Cloud berusaha keras untuk tetap bernafas walau kepalanya terasa berputar-putar seperti diterjang tsunami. Darah mengalir deras dari luka-luka merah padam di sekujur tubuhnya akibat genggaman tajam iblis tak terlihat di hadapannya.

Erzur terkesiap dan berteriak ketika sepasang mata berapi-api itu menatapnya dengan tatapan mental. Seperti terhipnotis, ia tidak bisa lari. "Apa kau pikir, Aku tidak tahu rencanamu dan Ultimecia yang busuk itu?! Aku mengetahuinya sejak awal, dan asal kau tahu saja, rencana kalian kali ini tidak bisa dimaafkan.

“Lalu bagaimana jika pengkhianat itu mencampuri urusan kita lagi? Aku dapat menebak itu bukanlah keberuntungan ketidaksengajaan semata, orang itu sengaja ingin melindungi manusia itu. Jika aku mencoba membunuhnya lagi, kemungkinan… kemungkinan pengkhianat itu akan ikut campur lagi.”

“Peraturan antar teritori telah mengatakan ini ADALAH daerah milik manusia. Kau sebaiknya pergi dan jangan pernah kembali atau…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *